Rabu, 18 November 2009


Fosil Manusia Purba Bertubuh Kerdil Ditemukan di Palau

Maret 21, 2008 pada 10:46 am (sejarah)
Tags: arkeologi, homo floresiensis, manusia purba
Stephen Alvarez
Ukuran tulang manusia purba di Palau (tengah) dibandingkan dengan ukuran tulnag wanita sekarang (kiri) dan Homo floresiensis (kanan).
Selasa, 11 Maret 2008 | 22:16 WIB

JAKARTA, SELASA – Populasi manusia purba bertubuh kerdil tidak hanya ditemukan di Flores, namun juga di Palau, Micronesia, di antara gugusan pulau-pulau di Samudera Pasifik. Penemuan ini semakin menguatkan pendapat bahwa pengerdilan terjadi karena manusia tinggal terisolasi di pulau yang daerah jelajahnya sempit.

Fosil tersebut ditemukan Lee Berger, seorang paleoantropolog dari Universitas Witwatersrand di Johannesburg, Afrika Selatan saat melakukan kunjungan ke Palau tahun 2006. Ia sedang mengelilingi pulau berbatu yang berada pada jarak 600 kilometer timur Filipina itu dengan kayak saat menemukan tulang-belulang di dua buah gua. Ia baru melakukan penggalian intensif setelah mendapat dukungan National Geographic Society.

“Setidaknya sepuluh gua telah ditemukan di pulau berbatu tersebut dan penggalian pada salah satu gua menghasilkan fosil sekitar 25 individu,” ujar Lee. Salah satu kerangka lengkap yang ditemukan memperlihatkan sosok manusia setinggi 94 hingga 120 centimeter. Beratnya diperkirakan hanya 32 hingga 41 kilogram. Dari segi ukuran, manusia kerdil tersebut mirip manusia kerdil Flores yang kontroversial sebagai Homo floresiensis.

Namun, volume otaknya sekitar dua kali lipat otak manusia Flores. Dari hasil pengukuran strktur tulangnya, mereka juga lebih mirip Homo sapiens atau manusia modern meski dengan ukuran tulangnya terlampau kecil dan cenderung primitif. Mereka diperkirakan tinggal di sana antara 900 hingga 2.800 tahun.

Peneliti yang melaporkan temuannya dalam jurnal Public Library of Science (PLoS) ONE mengatakan bahwa manusia purba tersebut mungkin mengalami kekerdilan karena terisolasi yang disebut insular dwarf. Penemuan ini menambah daftar perdebatan di kalangan para ilmuwan. Homo floresiensis sampai sekarang juga masih diragukan sebagai spesies tersendiri dan ada peneliti yang masih yakin bahwa mereka kerdil disebabkan penyakit seperti microcephaly atau kemuncuran perkembangan otak atau bahkan kekurangan gizi.(NG/WAH)

dari : [mycurious]
Keputusan SBY Terkait KPK-Polri Bagai "Buah Simalakama"
Selasa, 17 November 2009 23:40 WIB | Peristiwa | Hukum/Kriminal | Dibaca 761 kali
Jakarta (ANTARA News) - Pilihan SBY dalam mengambil keputusan terkait masalah Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) dan Polri, yaitu antara melaksanakan atau mengabaikan rekomendasi dari Tim 8 memiliki konsekuensi yang sama rumitnya.

"SBY dihadapkan pada buah simalakama. Jika SBY mengabaikan n rekomendasi Tim 8, SBY akan melawan arus opini publik," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Burhanuddin Muhtadi, di Jakarta, Selasa.

Burhanuddin mengatakan, Tim 8 telah merebut simpati publik dengan rekomendasi sela dan `final remark` yang mengakomodasi rasa keadilan publik.

Menurut dia, Tim 8 terbukti tidak terjebak pada pendekatan legal formalistik, bahkan berjasa dalam memulihkan citra SBY yang sebelumnya terkesan lamban dan normatif dalam menyikapi kasus KPK vs Polri.

Tapi, lanjutnya, jika SBY enggan melaksanakan rekomendasi Tim 8, SBY akan dianggap mengabaikan tim yang ia bentuk sendiri.

"Itu sama saja seperti peribahasa menepuk air didulang, memercik ke muka sendiri," kata peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu.

Sedangkan di lain pihak, nilai dia, jika SBY melaksanakan rekomendasi Tim 8, beberapa oknum polisi dan jaksa potensial menjadi `whistle blower` yang bisa saja menyeret nama-nama baru.

"Bagaimanapun kapolri dan jaksa agung tidak mau dipersalahkan," ujarnya.

Intinya, lanjutnya, SBY harus menuntaskan `unhealthy rivalry` atau persaingan tidak sehat antara KPK, polisi dan kejaksaan dengan menyelesaikan akar persoalan.

Melaksanakan rekomendasi Tim 8, tandasnya, adalah `entry point` atau jalam masuk SBY untuk memulihkan kepercayaan publik bagi reformasi institusi penegak hukum.(*)

Sumber: ANTARA NEWS

Senin, 16 November 2009

membuat read more pada blog

Read More Versi baru

Bagi para sobat yang gemar menyingkat artikel dengan fasilitas Read more atau Baca selengkapnya seperti yang telah saya terangkan pada artikel terdahulu, Sekarang ada cara membuat menu Read more yang saya sebut dengan Read more versi baru. Kenapa demikian? karena menu Read more kali ini sedikit berbeda dengan yang saya terangkan pada artikel yang telah lalu.

Fasilitas Read more kali ini di buat oleh Ramani dan Hans. Kelebihannya yaitu ketika pembaca mengklik link Read more, maka keseluruhan artikel bisa terbuka tanpa harus me-loading ulang yang terkadang membuat BT pembaca yang koneksi internetnya rada lelet ( jadi malu, padahal blog saya berat banget untuk di loading), selain itu untuk artikel yang pendek, tulisan readmore nya bisa di hapus sehingga tidak mengganggu pemandangan seperti yang di keluhkan sobat yuki beberapa waktu lalu yang merasa terganggu karena tulisan readmore selalu muncul walaupun pada artikel yang pendek.

Tapi sayang kode-kode berikut ini hanya berlaku bagi sobat yang memakai template baru saja dan untuk yang memakai template klasik saya ucapkan Kaciaaaaaan deeeeehhh (padahal blog ini pun pake template klasik jadi ga bisa pake ini).

Untuk menyingkat tulisan agar tidak terlalu dipenuhi dengan intermezo yang sedikit membuat bete and ngeselin, langsung saja untuk membuat read more versi baru ini silahkan ikuti langkah-langkah berikut ini :

  1. Sig in di blogger dengan id sobat


  2. Klik menu layout


  3. Klik menu Edit HTML


  4. Klik tulisan Download Template lengkap, silahkan save dulu template sobat, ini untuk mencegah resiko apabila terjadi kesalahan dalam melakukan kesalahan dalam proses editing template


  5. Klik kotak kecil di samping tulisan Expand Template Widget, sekali lagi jangan lupa untuk memberi tanda centang dulu yah


  6. Tunggu beberapa saat sampai proses selesai


  7. Copy kode berikut, lalu paste tepat di atas kode








  8. .... rest of template code ....


  9. Klik tombol SIMPAN TEMPLATE



Langkah selanjutnya :
  1. Klik menu Pengaturan


  2. Klik menu Format


  3. Copy kode berikut lalu paste pada kotak kosong yang berada di samping tulisan Template posting











  4. Klik tombol Simpan Setting


  5. Selesai.



Cara posting artikel :

Pada saat berada pada menu posting, pilih tombol yang Edit HTML jangan pilih yang tombol Compose, maka akan secara otomatis terlihat kode tadi di atas yaitu :









Simpan artikel yang mau di tampilkan di muka (rin
gkasannya) di atas kode , dan sisa keseluruhan artikel di simpan sesudah kode dan sebelum kode .


Untuk artikel yang pendek, sobat tinggal menghapus kode tadi dan nanti artikel muncul tanpa ada kode [+/-] Selengkapnya... dan [+/-] Ringkasan saja....

Untuk contoh nyata saya sudah membuat blog yang sudah memakai sistem ini, silahkan sobat klik tulisan [+/-] Readmore... untuk membuka keseluruhan artikel, dan klik tulisan [+/-] Summary only... Untuk melihat ringkasan artikel. Silahkan sobat klik di sini !.


Selamat mencoba !